
Keterangan Gambar : Fasilitator Bapak Hairil Anam, S.Pd., M.Pd bersama Peserta dan Pengajar Praktik dalam Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Kamis, (27/7/2023)
JEMBRANA – Pendidikan Guru Penggerak angkatan 8 Kabupaten Jembrana dibimbing oleh Fasilitator Bapak Hairil Anam, S.Pd., M.Pd. serta 2 pengajar praktek yakni ibu Luh Kadek Yanti Wulandari, S.Pd dan Bapak Yohannes Tri Utomo, S.Pd., M.Pd mengupas tuntas Modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi pada ruang kolaborasi. (27/07).
Ruang Kolaborasi pada modul 2.1 Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid terdiri dari 2 sesi. Pada sesi ke – 1, Calon Guru Penggerak dibagi menjadi 3 kelompok, dalam kelompok diminta untuk menganalisis skenaro pembelajaran berdiferensiasi yang beragam tingkat pendidikan Sd, SMP, SMA dan SMK. Setiap kelompok menganalisis satu skenario pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyya pemandu yaitu sebagai berikut:
Dari skenario pembelajaran yang telah ditelaah, apakah kebutuhan belajar murid yang berusaha dipenuhi oleh guru tersebut? Bagaimana cara guru tersebut menentukan kebutuhan belajar muridnya? Strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang digunakan? Bagaimana guru tersebut melakukan penilaian?
Slanjutnya pada sesi 2, kami diminta untuk mempresentasikan hasil analisis skenario implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan saling memberikan tanggapan hasil analisa kelompok lain. (26/7)
Pada sesi ke – 2, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan pertama, setelah melakukan presentasi dilanjutkan dengan tanya jawab dan umpan balik.
Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk pemenuhan kebutuhan belajar individu setiap anak didik. Pembelajaran berdiferensiasi bisa diartikan sebagai serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid, yaitu: 1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan dengan jelas. 2. Cara guru dalam menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid. 3. Cara guru menciptakan lingkungan belajar yang mengundang siswa untuk belajar dan bekerja keras guna mencapai tujuan pembelajaran. 4. Manajemen kelas yang efektif 5. Penilaian yang berkelanjutan.
Pembelajaran berdiferensiasi diawali memetakan kebutuhan belajar murid, dalam mengidentifikasi/ memetakan kebutuhan belajar murid, maka pendidik mengelompokkan menjadi 3 aspek, yakni: 1. Kesiapan belajar siswa (Kapasitas siswa untuk menguasai materi baru sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya), 2. Minat siswa (Menimbulkan keingintahuan siswa), 3. Profil Belajar siswa (siswa bekerja dengan cara yang mereka sukai). Setelah memetakan kebutuhan belajar murid, maka akan menentukan strategi baik murid bertipe Visual, Asuditori dan Kinestetik.
DOKUMENTASI KEGIATAN