
Keterangan Gambar : Fasilitator Kakak I Nyoman Sudarmada dan Peserta Pendidikan Program Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan atau PKG PJOK 2024 Provinsi Bali pada Pada Pertemuan Virtual. Sabtu (8/6/2024)
JEMBRANA, Pendidikan Program Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan atau PKG PJOK 2024 Provinsi Bali menguatkan pemahaman Pembelajaran PJOK Berpusat pada Peserta Didik. (8/6)
Fasilitator PKG PJOK Kelas 2, Kakak I Nnyoman Sudarmada menyampaikan “Berbagai aspek penting dalam Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang memungkinkan peserta didik untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam pembelajaran mereka. Peran aktif disini tidak saja dimaksudkan pada aktifnya peserta didik bergerak. Lebih dari itu, peserta didik dapat terlibat dalam pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, bahkan evaluasinya. Melalui upaya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik diharapkan mampu mengembangkan potensinya secara optimal baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.” ungkapnya.
“Hal tersebut dipandang penting karena selama ini, baik iklim maupun tuntutan kurikulum modern telah menyepakati secara lugas bahwa peserta didik harus merasa terlibat dalam pembelajaran, di mana salah satu syaratnya adalah bahwa pembelajaran yang dilakukan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya, sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator. Sebagai guru PJOK, barangkali Ibu dan Bapak sadar bahwa selama ini pelajaran PJOK lebih banyak diajarkan dengan format dan pendekatan yang berpusat pada guru. Artinya, seluruh aksi pembelajaran umumnya menempatkan peserta didik sebagai objek, sedangkan semua keputusan akademik dalam pelajaran PJOK, selalu ditetapkan oleh guru PJOK. Barangkali ini pula yang selama ini diklaim oleh para ahli pendidikan bahwa pelajaran dan proses pembelajarannya (termasuk PJOK) belum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk merasa terlibat atau bahkan turut bertanggung jawab dalam menciptakan suasana belajar yang membuat peserta didik merasa diberdayakan”. tambahnya.
Pentingnya pemahaman bagaimana strategi pembelajaran yang mengakomodasi berbagai perbedaan peserta didik baik, secara fisik, secara emosional, secara mental, bahkan secara moral. Dengan pendekatan yang berpusat pada peserta didik, materi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan mendorong setiap peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, melalui peningkatan pembelajaran berdiferensiasi dan bersifat inklusif.
Pemanfaatan aktivitas jasmani sebagai sarana untuk mencapai tujuan umum pendidikan tersebut. Dalam pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, PJOK memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. PJOK berperan dalam mengembangkan keterampilan motorik, kerjasama tim, dan kepemimpinan melalui berbagai aktivitas olahraga. (Suya.red)